Selasa, 14 Maret 2017

Pengertian, Jenis dan Manfaat Fonologi





       Fonologi adalah ilmu yang mempelajari  alat ucap manusia sehingga dapat menghasilkan bunyi.
Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Fon yang berarti  ‘bunyi’ dan Logos artinya ilmu.
Bidang kajian fonologi meliputi dua bagian, antara lain:
A. Fonetik
yaitu bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan unyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia, foetik diartikan dalam  bidang linguistic tentang pengucapan (penghasilan) bunyi ujar,
terdapat tiga jenis fonetik yaitu:
1.      Fonetik artikulatoris  atau fonetik organis bisa juga disebut fonetik fisiologis.
mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan. Pembahasannya meliputi masalah alat-alat ucap yang digunakan dalam memproduksi bahasa tersebut, bagaimana bunyi bahasa itu dibuat, mekanisme arus udara yang digunakan dalam  memproduksi bunyi bahasa, mengenai klasifikasi bahasa yang dihasilkan serta apa kriteria yang digunakan mengenai silabel, dan juga mengenai unsur-unsur atau cirri-ciri suprasegmental seperti tekanan, jeda, durasi dan nada.
2.      Fonetik akustik
Mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam (bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getarannya ,aplitudonya, dan intensitasnya. Kajian fonetik akustik lebih mengarah kepada kajian fisika daripada kajian linguistic, meskipun linguistic memiliki kepentingan didalamnya
3.      Fonetik auditoris
Mempelajari bagaiman mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga manusia., sehingga bunyi-bunyi tersebut dapat didengar dan dipahami. Dalam hal ini membahas mengenai struktur dan fungsi alat dengar . oleh karena itu, kajian fonetik auditoris lebih berkenaan dengan ilmu kedokteran, termasuk kajian neurologi.
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia linguistic adalah artikulatoris, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi basasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia
 
B. Fonemik
Yaitu ilmu bahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna. Terkait  dengan pengertian tersebut , fonetik dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan: bidang linguistic tentang sistem fonem, sistem fonem suatu bahasa, prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa
Jika dalam fonetik mempelajari berbagai macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik mempelajari dan menyelidiki  kemungkinan-kemungkinan, bunyi ujaran yang manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk membedakan arti.

bahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna.
Bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum terbukti membedakan arti disebut fona, sedangkan  fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, sedangkan gambar atau lambing fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Untuk menghasilkan suatu bunyi atau fonem ada tiga unsur penting, yaitu:
a.       Udara sebagai penghantar bunyi
b.      articulator   bagian alat ucap yang bergerak
c.       titik artikulasi atau bagian alat ucap  yang menjadi titik sentuh articulator.
Alat ucap dibagi menjadi dua macam:
1.      1. Articulator, adalah alat-alat yang dapat digerakan atau digeser ketika bunyi diucapkan.
2.  Titik artikulasi, adalah titik atau daerah pada bagian alat ucap yang dapat disentuh atau didekati.
 
Manfaat fonologi dalam penyusunan bahasa:
Ejaan adalah peraturan penggambaran atau pelambangan bunyi ujar suatu bahasa. Karena bunyi ujar adalah dua unsur atau segmental dan suprasegmental, ejaan pun menggambarkan atau melambangkan kedua unsur bunyi tersebut.
Perlambangan unsur segmental bunyi ujar tidak hanya melambangkan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk kata, frase, klausa, dan kalmia, bagaimana memenggal suku kata, bagaimana menuliskan singkatan nama orang, lambing-lambang teknis keilmuan.  Perlambangan unsur suprasegmental ini  dikenal dengan istilah  tanda baca atau pungtuasi. Tata cara penulisan bunyi ujar ini bisa memanfaatkan hasil kajian fonologi, terutama hasil kajian fonemik terhadap bahasa yang bersangkutan . oleh karena itu hasil kajian fonemik terhadap suatu bahasa disebut ejaan fonemis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar